Tokoh Papua Dukung Pembangunan Tol Laut di Timika
Ilustrasi Tol Laut
Rimanews - Tokoh masyarakat Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua, Athanasius Allo Rafra mendukung penuh rencana pemerintah
untuk menjadikan Timika sebagai salah satu kawasan pembangunan tol laut
di wilayah selatan Papua.
"Sangat tepat kalau pemerintah merencanakan membangun tol laut di
Timika mengingat Timika merupakan salah satu akses atau pintu masuk
utama ke wilayah pedalaman Papua. Akan sangat sulit kalau mengharapkan
pengiriman semua barang kebutuhan pokok masyarakat di pedalaman Papua
hanya melalui Sorong di Provinsi Papua Barat," kata Allo Rafra kepada
Antara di Timika, Minggu (10/05/2015).
Allo mengatakan hingga kini sekitar delapan kabupaten di wilayah
pegunungan tengah Papua mengharapkan pasokan berbagai barang kebutuhan
pokok masyarakatnya melalui pintu Pelabuhan Paumako, Timika.
Jika status Pelabuhan Paumako nantinya ditingkatkan menjadi salah
satu pintu tol laut, maka secara otomatis akan memperlancar arus
mobilitas barang kebutuhan pokok masyarakat dari luar Papua ke wilayah
pedalaman Papua.
Jika transportasi pengangkutan barang kebutuhan pokok masyarakat
semakin lancar, maka harga barang kebutuhan pokok masyarakat di wilayah
pedalaman Papua dengan sendirinya akan turun drastis.
"Kalau tol laut sudah dibangun sampai di Provinsi Maluku maka
tembusannya ke Papua lebih dekat melalui Timika hingga Merauke," tutur
Allo Rafra yang pernah menjabat Caretaker Bupati Kabupaten Mappi dan
Caretaker Bupati Kabupaten Mimika itu.
Ia berharap Pemkab Mimika serius untuk mempersiapkan berbagai
infrastruktur pendukung agar rencana menjadikan Pelabuhan Paumako Timika
sebagai salah satu kawasan pengembangan tol laut bisa segera
direalisasikan dalam waktu dekat.
Dalam kunjungan kerja ke Jayapura, Sabtu (9/5), Presiden Joko Widodo
berjanji akan mempertimbangkan permintaan Pemprov Papua untuk membangun
tol laut di Timika.
"Nanti dilihat (dipertimbangkan)," ujar Presiden Jokowi usai meletakkan batu pertama pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekam.
Beberapa bulan ke depan, kata presiden, sudah akan ada tol laut yang diresmikan, salah satunya ada di Sorong, Papua Barat.
"Nanti Agustus-September, terutama yang akan dimulai yang besar ada
di Sorong, itu 7.000 hektare untuk pelabuhan, sentra power plan, dan
kawasan industri. Kalau tidak Agustus atau September ini sudah bisa
jalan, tapi sudah dalam perencanaan," ujarnya.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan,
pihaknya bisa menampung semua permintaan, namun kini yang dikerjakan
baru program yang telah ditetapkan, dalam hal ini pembangunan pelabuhan
Sorong sebagai salah satu pintu Tol Laut dari lima tol laut yang ada di
Indonesia.
Sedangkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Papua Muhammad Musa`ad mengutarakan jika Pemprov Papua
berkeinginan agar pembangunan tol laut juga bisa sampai ke Papua, dan
ada dua titik lokasi yang dijadikan pilihan, yaitu Pelabuhan Paumako
Timika dan Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura.