Latest Post
04.02
Rafting Sungai Oya
Written By Provider Wisata on Kamis, 31 Desember 2015 | 04.02
Rafting Sungai Oya 'Rivertubing Sungai Oya'
Liat Aja Mudah, Nyobain, Apa Berani .....??? foto kami ambil dari www.google.com
Rivertubing Sugai Oya merupakan wahana menyusuri Sungai Oya menggunakan BAN dan Pelampung serta dipandu oleh Pemandu Lokal.
Dalam Rivertubing Sungai Oya akan dijumpai berbagai macam keindahan dari segi tanaman, batu dan air terjun.
Untuk
keindahan alamnya bisa dilihat dari berbagai macam foto yang kami
sertakan namun untuk mengetahui tingkat keberanian maka diperlukan uji
coba terjun bebas dari ketinggian 4 meter atau 8 meter.
Pada
awalnya wisatawan akan meremehkan 'cuma segini aja tidak berani' namun
ketika mau mengambil posisi start tidak sedikit wisatawan yang
mengurungkan niatnya untuk terjun hehe...,,
Dan apabila sudah berani terjun dari 4 meter maka akan tertantang lagi dengan terjund ari ketinggian 8 meter.
Kami
sampaikan untuk terjun yang 8 meter untuk mematuhi instruksi dari
pemandu karena kalau terjun dengan posisi yang salah badan atau yang
bergesekan langsung dengan air akan mengalami 'panas' kayak kena
cambukan.
Apapun
alasannya karena sudah di buka untuk wisata maka hal tersebut sudah
diuji keamanannya cuma tetap jangan sampai mengabaikan instruksi dari
pemandu ya :) :) :)
Kami
sampaikan bahwa untuk memasuki
Gua Pindul para wisatawan perlu mengocek beberapa puluh ribu rupiah
untuk mendapatkan beberapa fasilitas yang sudah sekretariat persiapkan.
Karena Rivertunging Sungai Oya satu kawasan dengan Gua Pindul maka Tiket
Masuk Kawasan Gua Pindul juga mengcover Riverturbing Oya.
Diantara fasilitas yang kami persiapkan adalah :
- Transportasi Lokal
- Pemandu Lokal
- Asuransi
- Minuman
- Ban Pelampung
- Pelampung
Untuk menikmati keindahan Gua Pindul ada beberapa kali pengeluaran, yakni :
- Tiket Masuk Kawasan Wisata (semua yang masuk kawasan wisata dikenai biaya ini sesuai Perda Gunungkidul)
- Tiket Masuk Rivertubing Sungai Oya (hanya dikenakan kepada yang masuk ke Rivertunging SUngai Oya dan sudah include dengan fasilitas yang kami sebutkan di atas)
- Toilet (termasuk pengeluaran pribadi)
- Titip Tas (di tempat kami gratis namun ada beberapa sekretariat yang memungut biaya)
- Fotografer (termasuk pengeluaran rombongan yang bisa dinegosiasikan)
- dan pembiayaan lainnya yang bersifat sebagai tambahan dan penunjang.
Adapun bagi para calon wisatawan yang membutuhkan informasi ataupun ingin melakukan reservasi bisa menghubungi kami di nomor
085.643.455.685 # 7A722B86
Office :
Tambakbayan VI No. 01 Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281
Kami melayani,
- Konsultasi dan Reservasi,
- Pemesanan Catering,
- Pemesanan Transportasi (Bus, Avanza, Inova, Xenia, ELF Long, ELF Short dan lainnya)
- Pemesanan Paket Wisata
- dan lainnya :)
05.49
Untuk memudahkan para wisatawan dalam berkunjung ke Gua Pindul kami menawarkan berbagai macam pilihan
Homestay dan Catering di Gua Pindul Yogyakarta
Written By Provider Wisata on Senin, 17 Agustus 2015 | 05.49
Homestay dan Catering di Gua Pindul Yogyakarta
Paket Wisata Menuju Perut Bumi
Untuk memudahkan para wisatawan dalam berkunjung ke Gua Pindul kami menawarkan berbagai macam pilihan
Menu Catering dari harga Rp. 10.000,00 - Rp. 25.000,00 -> Paket Mewah
Homestay dari harga Rp. 35.000,00 per orang per malam -> Paket Mewah
atau juga bisa memesan tiket Masuk Gua Pindul dan Rafting Sungai Oya di tempat kami.
Untuk rombongan bisa kami berikan harga khusus dan bersaing ^_^
Untuk booking dan konsultasi paket silahkan untuk menghubungi
085.643.455.685 atau di BBM 7A722B86
085.643.455.685 atau di BBM 7A722B86
23.23
Proyek Bandara 'Diamond'
Written By Provider Wisata on Minggu, 17 Mei 2015 | 23.23
JK Akan Resmikan Proyek Bandara 'Diamond'
di Kalimantan Selatan
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 18/05/2015 07:54 WIB
Gambar Diamond Airport
Banjarbaru
-Sore hari nanti, Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meresmikan dimulainya
pengembangan Bandara Internasional Syamsuddin Noor, di Kota Banjarbaru,
Kalimantan Selatan. PT Angkasa Pura I (AP I) selaku pengelola bandara,
akan merenovasi total alias membangun baru terminal kedatangan dan
keberangkatan penumpang.
"Nanti siang jam 15.00, Pak JK akan meresmikan pembangunan Terminal Bandara Syamsuddin Noor," kata Corporate Secretary AP I, Farid Indra, di Banjarbaru, Senin (18/5/2015).
Selain JK, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dijadwalkan ikut menyaksikan groundbreaking pengembangan Bandara Syamsuddin Noor.
Pada pengembangan terminal penumpang nanti, AP I merancang konsep bandara unik yakni mengadopsi 'Diamond Airport'.
Diamond atau perhiasan di sini bukan berarti menghiasi atau menempelkan seluruh bangunan dengan batu mulia yang terkenal mahal tersebut, melainkan mengadopsi bentuk permata.
Konsep diamond diadopsim karena mewakili wajah salah satu kota di Kalimantan Selatan, yakni Kota Martapura sebagai daerah penghasil intan hingga batu cincin. AP I juga ingin menyerap budaya masyarakat di pulau Borneo. Wajah Borneo nantinya akan terpancar saat 'Diamond Airport' tersebut mulai beroperasi.
Proses konstruksi direncanakan membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun. Untuk pembangunan Diamond Airport tersebut, AP I mengguyur investasi Rp 2,3 triliun. Dana ini dipakai untuk membangun terminal baru, memperluas apron dan infrastruktur penunjang.
AP I tetap mempertahankan runway, taxiway, hingga apron lama. Sementara terminal akan dipugar total karena digantikan oleh yang baru.
Luas Bandara 'Diamond' ini dirancang 90.000 meter persegi, sedangkan luas terminal saat ini adalah 9.043 meter persegi. Daya tampung penumpang (ultimate) mencapai 12 juta orang per tahun.(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
"Nanti siang jam 15.00, Pak JK akan meresmikan pembangunan Terminal Bandara Syamsuddin Noor," kata Corporate Secretary AP I, Farid Indra, di Banjarbaru, Senin (18/5/2015).
Selain JK, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dijadwalkan ikut menyaksikan groundbreaking pengembangan Bandara Syamsuddin Noor.
Pada pengembangan terminal penumpang nanti, AP I merancang konsep bandara unik yakni mengadopsi 'Diamond Airport'.
Diamond atau perhiasan di sini bukan berarti menghiasi atau menempelkan seluruh bangunan dengan batu mulia yang terkenal mahal tersebut, melainkan mengadopsi bentuk permata.
Konsep diamond diadopsim karena mewakili wajah salah satu kota di Kalimantan Selatan, yakni Kota Martapura sebagai daerah penghasil intan hingga batu cincin. AP I juga ingin menyerap budaya masyarakat di pulau Borneo. Wajah Borneo nantinya akan terpancar saat 'Diamond Airport' tersebut mulai beroperasi.
Proses konstruksi direncanakan membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun. Untuk pembangunan Diamond Airport tersebut, AP I mengguyur investasi Rp 2,3 triliun. Dana ini dipakai untuk membangun terminal baru, memperluas apron dan infrastruktur penunjang.
AP I tetap mempertahankan runway, taxiway, hingga apron lama. Sementara terminal akan dipugar total karena digantikan oleh yang baru.
Luas Bandara 'Diamond' ini dirancang 90.000 meter persegi, sedangkan luas terminal saat ini adalah 9.043 meter persegi. Daya tampung penumpang (ultimate) mencapai 12 juta orang per tahun.(feb/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
06.07
Proyek Listrik di Perbatasan Selesai
Written By Provider Wisata on Selasa, 12 Mei 2015 | 06.07
3 Bulan Lagi, Proyek Listrik di Perbatasan Selesai
Gerbang Entikong, perbatasan Malaysia Timur - Kalimantan Barat, 28 Agustus 2002. DOK/TEMPO/Y Tomi Aryanto
TEMPO.CO , Jakarta:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral optimistis pada Agustus
tahun ini, seluruh desa di perbatasan bakal mendapat pasokan listrik.
Untuk merampungkan itu, dalam jangka pendek, Kementerian telah memasang
pembangkit listrik tenaga diesel terlebih dahulu.
"Itu hanya jangka pendek karena tergolong cepat. Jangka panjangnya diesel akan kami jadikan back-up saja," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman, saat diskusi Menanti Terang di Perbatasan di Jakarta, Minggu, 10 Mei 2015.
Kementerian menganggarkan Rp 3,1 triliun untuk membuat 144 unit pembangkit listrik tenaga diesel berkapasitas total 66 megawatt dan jaringan listrik ke pelosok daerah. Ada 47 wilayah perbatasan yang akan merasakan pembangunan ini.
Pemerintah juga menganggarkan pemberian subsidi listrik bagi masyarakat tidak mampu untuk pemasangan instalasi listrik gratis total senilai Rp 1,5 triliun. Karena sifatnya subsidi, pembangunan diserahkan sepenuhnya ke PT PLN (Persero).
Saat ini rencana tersebut sedang dalam tahap pengadaan alat pembangkit. Jarman berharap program listrik subsidi ini membuat rasio elektrifikasi nasional meningkat menjadi dari 85,34 persen pada 2014 menjadi 99 persen pada 2020.
"Dana ini berasal dari penghematan subsidi BBM yang dihapus," ujar Jarman.
Namun, pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengandalkan diesel untuk menyalakan listrik. Nantinya, pemerintah daerah harus membangun pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan.
Seperti di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Daerah ini sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga mini hydro di 11 dusun menggunakan APBD Sanggau dan APBD Provinsi Kalimantan Barat.
Saat ini hanya 11 dusun di Kecamatan Entikong dan Sekayam yang belum dialiri listrik dari total 90 dusun di Kabupaten Sanggau.
Nantinya, pembangkit tenaga diesel, menurut Bupati Sanggau Yohannes Ontot, hanya berfungsi sebagai tenaga pengganti jika pembangkit energi baru terbarukan tidak berjalan.
Untuk mengembangkan listrik ini, Yohannes meminta pemerintah menjangkau pembangunan infrastruktur hingga ke daerah perbatasan. "Susah jika infrastruktur belum jadi. Mau kirim alat pembangkit dengan apa?" kataYohannes.
Pengamat Energi dari Dana Mitra Lingkungan, Afif, meminta pemerintah mempercepat pengerjaan listrik di perbatasan. Sebab, saat ini, di beberapa wilayah pelosok Kalimantan, Indonesia masih mengimpor listrik dari Malaysia.
Untuk menunjang kenaikan rasio elektrifikasi perbatasan, pemerintah juga diminta berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan pemda setempat untuk pembangunan infrastruktur. "Jangan sampai justru di kawasan perbatasan, kedaulatan kita berkurang," kata Afif.
ROBBY IRFANY
"Itu hanya jangka pendek karena tergolong cepat. Jangka panjangnya diesel akan kami jadikan back-up saja," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman, saat diskusi Menanti Terang di Perbatasan di Jakarta, Minggu, 10 Mei 2015.
Kementerian menganggarkan Rp 3,1 triliun untuk membuat 144 unit pembangkit listrik tenaga diesel berkapasitas total 66 megawatt dan jaringan listrik ke pelosok daerah. Ada 47 wilayah perbatasan yang akan merasakan pembangunan ini.
Pemerintah juga menganggarkan pemberian subsidi listrik bagi masyarakat tidak mampu untuk pemasangan instalasi listrik gratis total senilai Rp 1,5 triliun. Karena sifatnya subsidi, pembangunan diserahkan sepenuhnya ke PT PLN (Persero).
Saat ini rencana tersebut sedang dalam tahap pengadaan alat pembangkit. Jarman berharap program listrik subsidi ini membuat rasio elektrifikasi nasional meningkat menjadi dari 85,34 persen pada 2014 menjadi 99 persen pada 2020.
"Dana ini berasal dari penghematan subsidi BBM yang dihapus," ujar Jarman.
Namun, pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengandalkan diesel untuk menyalakan listrik. Nantinya, pemerintah daerah harus membangun pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan.
Seperti di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Daerah ini sedang mengembangkan pembangkit listrik tenaga mini hydro di 11 dusun menggunakan APBD Sanggau dan APBD Provinsi Kalimantan Barat.
Saat ini hanya 11 dusun di Kecamatan Entikong dan Sekayam yang belum dialiri listrik dari total 90 dusun di Kabupaten Sanggau.
Nantinya, pembangkit tenaga diesel, menurut Bupati Sanggau Yohannes Ontot, hanya berfungsi sebagai tenaga pengganti jika pembangkit energi baru terbarukan tidak berjalan.
Untuk mengembangkan listrik ini, Yohannes meminta pemerintah menjangkau pembangunan infrastruktur hingga ke daerah perbatasan. "Susah jika infrastruktur belum jadi. Mau kirim alat pembangkit dengan apa?" kataYohannes.
Pengamat Energi dari Dana Mitra Lingkungan, Afif, meminta pemerintah mempercepat pengerjaan listrik di perbatasan. Sebab, saat ini, di beberapa wilayah pelosok Kalimantan, Indonesia masih mengimpor listrik dari Malaysia.
Untuk menunjang kenaikan rasio elektrifikasi perbatasan, pemerintah juga diminta berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan pemda setempat untuk pembangunan infrastruktur. "Jangan sampai justru di kawasan perbatasan, kedaulatan kita berkurang," kata Afif.
ROBBY IRFANY
23.10
Pembangunan Tol Laut di Timika
Written By Provider Wisata on Senin, 11 Mei 2015 | 23.10
Tokoh Papua Dukung Pembangunan Tol Laut di Timika
Ilustrasi Tol Laut
Rimanews - Tokoh masyarakat Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua, Athanasius Allo Rafra mendukung penuh rencana pemerintah
untuk menjadikan Timika sebagai salah satu kawasan pembangunan tol laut
di wilayah selatan Papua.
"Sangat tepat kalau pemerintah merencanakan membangun tol laut di
Timika mengingat Timika merupakan salah satu akses atau pintu masuk
utama ke wilayah pedalaman Papua. Akan sangat sulit kalau mengharapkan
pengiriman semua barang kebutuhan pokok masyarakat di pedalaman Papua
hanya melalui Sorong di Provinsi Papua Barat," kata Allo Rafra kepada
Antara di Timika, Minggu (10/05/2015).
Allo mengatakan hingga kini sekitar delapan kabupaten di wilayah
pegunungan tengah Papua mengharapkan pasokan berbagai barang kebutuhan
pokok masyarakatnya melalui pintu Pelabuhan Paumako, Timika.
Jika status Pelabuhan Paumako nantinya ditingkatkan menjadi salah
satu pintu tol laut, maka secara otomatis akan memperlancar arus
mobilitas barang kebutuhan pokok masyarakat dari luar Papua ke wilayah
pedalaman Papua.
Jika transportasi pengangkutan barang kebutuhan pokok masyarakat
semakin lancar, maka harga barang kebutuhan pokok masyarakat di wilayah
pedalaman Papua dengan sendirinya akan turun drastis.
"Kalau tol laut sudah dibangun sampai di Provinsi Maluku maka
tembusannya ke Papua lebih dekat melalui Timika hingga Merauke," tutur
Allo Rafra yang pernah menjabat Caretaker Bupati Kabupaten Mappi dan
Caretaker Bupati Kabupaten Mimika itu.
Ia berharap Pemkab Mimika serius untuk mempersiapkan berbagai
infrastruktur pendukung agar rencana menjadikan Pelabuhan Paumako Timika
sebagai salah satu kawasan pengembangan tol laut bisa segera
direalisasikan dalam waktu dekat.
Dalam kunjungan kerja ke Jayapura, Sabtu (9/5), Presiden Joko Widodo
berjanji akan mempertimbangkan permintaan Pemprov Papua untuk membangun
tol laut di Timika.
"Nanti dilihat (dipertimbangkan)," ujar Presiden Jokowi usai meletakkan batu pertama pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekam.
Beberapa bulan ke depan, kata presiden, sudah akan ada tol laut yang diresmikan, salah satunya ada di Sorong, Papua Barat.
"Nanti Agustus-September, terutama yang akan dimulai yang besar ada
di Sorong, itu 7.000 hektare untuk pelabuhan, sentra power plan, dan
kawasan industri. Kalau tidak Agustus atau September ini sudah bisa
jalan, tapi sudah dalam perencanaan," ujarnya.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menyatakan,
pihaknya bisa menampung semua permintaan, namun kini yang dikerjakan
baru program yang telah ditetapkan, dalam hal ini pembangunan pelabuhan
Sorong sebagai salah satu pintu Tol Laut dari lima tol laut yang ada di
Indonesia.
Sedangkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Provinsi Papua Muhammad Musa`ad mengutarakan jika Pemprov Papua
berkeinginan agar pembangunan tol laut juga bisa sampai ke Papua, dan
ada dua titik lokasi yang dijadikan pilihan, yaitu Pelabuhan Paumako
Timika dan Pelabuhan Depapre, Kabupaten Jayapura.
18.22
Untuk memilih 0 atau +62 dalam berkomunikasi harus lebih selektif. Jika menggunakan angka 0 maka telepon atau SMS yang dilakukan akan sampai jika orang yang dituju berada di Indonesia saja. Beda halnya dengan kode +62, meskipun orang yang kamu tuju sedang berada di luar negeri kamu tetap masih bisa menghubunginya.
Singkatnya, jika kamu menggunakan 0 maka kamu hanya dapat terhubung di dalam negeri saja dan di luar negeri tidak akan tersambung. Saat kamu menggunakan +62, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri akan tetap tersambung.
Gimana setelah menyimak penjelasan di atas? kamu berniat untuk membenahi penulisan nomor telepon di HP-mu?
Ini bedanya 0 dan +62
Ini bedanya 0 dan +62 yang sering kamu gunakan
buat SMS dan telepon
Reporter : Andi Rosita Dewi | 2015-05-09 21:09:00
Brilio.net - Handphone (HP) saat ini sudah
menjadi kebutuhan tersendiri seseorang. HP bahkan kini telah menjadi
barang bawaan wajib selain dompet. Kemanapun orang pergi, membawa HP
sudah jadi kebiasaan. Jangankan berpergian, ke toilet sekalipun beberapa
orang akan membawa benda temuan Martin Cooper ini.
Dalam penggunaan HP sendiri, tentu akan familiar dengan nomor telepon. Nomor telepon merupakan susunan angka-angka yang tersusun atas beberapa nominal angka yang memiliki nada-nada dan frekuensi tertentu.
Jika kamu sering menyimpan kontak di HP-mu tentu nomor telepon yang akan kamu simpan atau yang telah kamu simpan senantiasa diawali dengan angka 0 atau +62.
Lalu, tahukah kamu apa perbedaan penggunaan 0 dan +62?
Perihal pengunaan angka 0 atau +62 mungkin akan terlihat begitu sederhana, namun hal ini merupakan hal yang cukup penting untuk dipahami. Pada dasarnya +62 sama dengan 0, tapi ternyata dalam penggunaannya cukup berbeda. Bahkan kalau kamu salah dalam mengguna 0 atau +62 itu akan berakibat fatal, sebab nomor yang kamu tuju tidak akan terhubung. Kok bisa?
Kode +62 merupakan kode negara yang digunakan untuk Indonesia. Setiap negara di dunia memiliki kode tersendiri untuk nomor teleponnya yang berlaku internasional. Tidak sekedar kode, penggunaan +62 berfungsi menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.
Untuk penggunaan 0 sendiri sebenarnya secara resmi seharusnya tidak digunakan. Karena faktor kebiasaan yang menyebar luas di masyarakat, maka kecenderungan menggunakan angka 0 bukan +62 lebih familiar dan memudahkan penyebutan nomor HP.
Dalam penggunaan HP sendiri, tentu akan familiar dengan nomor telepon. Nomor telepon merupakan susunan angka-angka yang tersusun atas beberapa nominal angka yang memiliki nada-nada dan frekuensi tertentu.
Jika kamu sering menyimpan kontak di HP-mu tentu nomor telepon yang akan kamu simpan atau yang telah kamu simpan senantiasa diawali dengan angka 0 atau +62.
Lalu, tahukah kamu apa perbedaan penggunaan 0 dan +62?
Perihal pengunaan angka 0 atau +62 mungkin akan terlihat begitu sederhana, namun hal ini merupakan hal yang cukup penting untuk dipahami. Pada dasarnya +62 sama dengan 0, tapi ternyata dalam penggunaannya cukup berbeda. Bahkan kalau kamu salah dalam mengguna 0 atau +62 itu akan berakibat fatal, sebab nomor yang kamu tuju tidak akan terhubung. Kok bisa?
Kode +62 merupakan kode negara yang digunakan untuk Indonesia. Setiap negara di dunia memiliki kode tersendiri untuk nomor teleponnya yang berlaku internasional. Tidak sekedar kode, penggunaan +62 berfungsi menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.
Untuk penggunaan 0 sendiri sebenarnya secara resmi seharusnya tidak digunakan. Karena faktor kebiasaan yang menyebar luas di masyarakat, maka kecenderungan menggunakan angka 0 bukan +62 lebih familiar dan memudahkan penyebutan nomor HP.
TRENDING NEWS TERKAIT:
Untuk memilih 0 atau +62 dalam berkomunikasi harus lebih selektif. Jika menggunakan angka 0 maka telepon atau SMS yang dilakukan akan sampai jika orang yang dituju berada di Indonesia saja. Beda halnya dengan kode +62, meskipun orang yang kamu tuju sedang berada di luar negeri kamu tetap masih bisa menghubunginya.
Singkatnya, jika kamu menggunakan 0 maka kamu hanya dapat terhubung di dalam negeri saja dan di luar negeri tidak akan tersambung. Saat kamu menggunakan +62, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri akan tetap tersambung.
Gimana setelah menyimak penjelasan di atas? kamu berniat untuk membenahi penulisan nomor telepon di HP-mu?
01.58
Jokowi Ingin Merauke Jadi Pusat Pertanian
Jokowi Ingin Merauke Jadi Pusat Pertanian
Modern Pertama di RI
Mega Putra Ratya - detikfinance
Minggu, 10/05/2015 17:38 WIB
Merauke -Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin
menjadikan Merauke, Papua, sebagai pusat pertanian pangan berbasis
teknologi modern pertama di Indonesia. Kabupaten paling timur Indonesia
ini memiliki lahan datar yang berpotensi untuk pertanian seluas 4,6 juta
hektar, termasuk 1,2 juta hektar untuk sawah padi.
"Tidak mungkin bisa dikerjakan pakai tangan, sampai kiamat tidak mungkin. Harus pakai mesin modern. Nanti Merauke yang pertama pakai mesin modern, di Indonesia belum ada," kata Jokowi saat panen raya padi di Kampung Wapeko, Kecamatan Hurik, Merauke, Minggu (10/5/2015)
Namun Jokowi mengatakan untuk mengembangkan lahan pertanian berbasis modern butuh dukungan investor. Selain itu juga butuh dukungan masyarakat selaku pemilik lahan, termasuk soal skema bagi hasil dengan investor.
"Kalau ini berhasil, ini baru 1,2 juta hektar saja, belum 4,6 juta hektar tadi. Berarti per tahun panennya bisa 3 kali, kalau dengan mekanisasi dan mesin modern bisa 3 kali. Kalau ini berhasil, bukan hanya jadi lumbungnya Indonesia, ini ketergantungan dunia kepada pangan akan ada di Merauke ini," katanya.
Jokowi beralasan soal Merauke jadi lumbung pangan berdasarkan hitungan di atas kertas. Dengan total lahan 4,6 juta hektar, maka dalam setahun atau 3 kali panen maka ada 60 juta ton padi yang bisa dihasilkan.
"Kalau seluruh Indonesia diselesaikan di sini ya sudah, rakyat di sini bisa makmur, saya pastikan itu. Tapi sekali lagi kerja keras semuanya," katanya.
Ia mengatakan Merauke tak hanya menjadi lumbung pangan nasional juga bisa menjadi lumbung pangan berbasis ekspor. Sehingga butuh dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat Merauke, hingga dukungan pemerintah pusat khususnya infrastruktur seperti irigasi.
"Saya punya target 2 tahun, bisa Pak Menteri yang 1,2 juta hektar? Ditawar 3 tahun. Bisa Pak Bupati? Oke. Nanti kerjasamanya Pak Mentan dan Pak Bupati. Tiga tahun targetnya. Saya akan lihat perkembangannya, 3 tahun harus tercapai," katanya.
(hen/zul)
"Tidak mungkin bisa dikerjakan pakai tangan, sampai kiamat tidak mungkin. Harus pakai mesin modern. Nanti Merauke yang pertama pakai mesin modern, di Indonesia belum ada," kata Jokowi saat panen raya padi di Kampung Wapeko, Kecamatan Hurik, Merauke, Minggu (10/5/2015)
Namun Jokowi mengatakan untuk mengembangkan lahan pertanian berbasis modern butuh dukungan investor. Selain itu juga butuh dukungan masyarakat selaku pemilik lahan, termasuk soal skema bagi hasil dengan investor.
"Kalau ini berhasil, ini baru 1,2 juta hektar saja, belum 4,6 juta hektar tadi. Berarti per tahun panennya bisa 3 kali, kalau dengan mekanisasi dan mesin modern bisa 3 kali. Kalau ini berhasil, bukan hanya jadi lumbungnya Indonesia, ini ketergantungan dunia kepada pangan akan ada di Merauke ini," katanya.
Jokowi beralasan soal Merauke jadi lumbung pangan berdasarkan hitungan di atas kertas. Dengan total lahan 4,6 juta hektar, maka dalam setahun atau 3 kali panen maka ada 60 juta ton padi yang bisa dihasilkan.
"Kalau seluruh Indonesia diselesaikan di sini ya sudah, rakyat di sini bisa makmur, saya pastikan itu. Tapi sekali lagi kerja keras semuanya," katanya.
Ia mengatakan Merauke tak hanya menjadi lumbung pangan nasional juga bisa menjadi lumbung pangan berbasis ekspor. Sehingga butuh dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat Merauke, hingga dukungan pemerintah pusat khususnya infrastruktur seperti irigasi.
"Saya punya target 2 tahun, bisa Pak Menteri yang 1,2 juta hektar? Ditawar 3 tahun. Bisa Pak Bupati? Oke. Nanti kerjasamanya Pak Mentan dan Pak Bupati. Tiga tahun targetnya. Saya akan lihat perkembangannya, 3 tahun harus tercapai," katanya.
(hen/zul)