Jika Perlu, Amazon Akan Bangun Server di Indonesia
Head of ASEAN AWS Richard Harshman dalam acara jumpa pers di Jakarta (15/4/2015).
KOMPAS.com - Perusahaan jasa komputasi cloud
Amazon Web Services (AWS) membidik kebutuhan digital para pelaku bisnis
di Indonesia, mulai dari penyewaan daya komputer , pengiriman konten,
hingga storage.
Untuk melancarkan hal tersebut, apakah anak usaha Amazon ini berniat membangun pusat data di Indonesia?
"Soal itu (server di Indonesia) kami kembalikan ke
kebutuhan pelanggan. Kami sendiri mengambil pendekatan jangka panjang.
Sejauh ini, tak ada masalah latency untuk para pelanggan di Indonesia," ujar Head of ASEAN AWS Richard Harshman dalam acara jumpa pers di Jakarta (15/4/2015).
Dia mengatakan bahwa pihak AWS selalu terbuka mempertimbangkan untuk menggelar data center di negara tempat pelanggan berada, apabila memang diperlukan atau disyaratkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan.
AWS menjalankan operasi di berbagai belahan dunia dengan
mengandalkan 11 data center yang masing-masing melayani cakupan
wilayah dalam batas tertentu. Ke-11 data center itu tersebar di beberapa
benua, termasuk Amerika, Eropa, Asia, dan Australia.
“Data center yang paling dekat dari Indonesia letaknya di
Singapura,” lanjut Harshman, sambil menambahkan bahwa sebuah negara tak
perlu memiliki infrastruktur data center sendiri untuk bisa mengakses
layanan AWS dengan lancar.
“India dan Taiwan juga tak memiliki infrastruktur (data center
AWS), tapi nyatanya kami bisa sangat berkembang di sana,” kata dia.
Di Indonesia sendiri kewajiban memiliki data center dalam negeri
bagi para penyelenggara layanan online sudah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik.
Namun, akhir tahun lalu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan bahwa tak semua server
perusahaan asing mesti ditempatkan di Indonesia. Hanya yang berkenaan
dengan keamanan dan kepentingan nasional saja yang didorong agar
melakukan hal tersebut.
“Misalnya nggak, ya nggak hagus. Untuk apa ada teknologi cloud computing? Teknologi itu menembus batas negara,” ujar Rudiantara ketika itu.
Editor: Reza Wahyudi
Posting Komentar