Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
02.27
Amazon Akan Bangun Server di Indonesia
Written By Provider Wisata on Jumat, 01 Mei 2015 | 02.27
Jika Perlu, Amazon Akan Bangun Server di Indonesia
Oik Yusuf/KOMPAS.com
Head of ASEAN AWS Richard Harshman dalam acara jumpa pers di Jakarta (15/4/2015).
KOMPAS.com - Perusahaan jasa komputasi cloud
Amazon Web Services (AWS) membidik kebutuhan digital para pelaku bisnis
di Indonesia, mulai dari penyewaan daya komputer , pengiriman konten,
hingga storage.
Untuk melancarkan hal tersebut, apakah anak usaha Amazon ini berniat membangun pusat data di Indonesia?
"Soal itu (server di Indonesia) kami kembalikan ke
kebutuhan pelanggan. Kami sendiri mengambil pendekatan jangka panjang.
Sejauh ini, tak ada masalah latency untuk para pelanggan di Indonesia," ujar Head of ASEAN AWS Richard Harshman dalam acara jumpa pers di Jakarta (15/4/2015).
Dia mengatakan bahwa pihak AWS selalu terbuka mempertimbangkan untuk menggelar data center di negara tempat pelanggan berada, apabila memang diperlukan atau disyaratkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan.
AWS menjalankan operasi di berbagai belahan dunia dengan
mengandalkan 11 data center yang masing-masing melayani cakupan
wilayah dalam batas tertentu. Ke-11 data center itu tersebar di beberapa
benua, termasuk Amerika, Eropa, Asia, dan Australia.
“Data center yang paling dekat dari Indonesia letaknya di
Singapura,” lanjut Harshman, sambil menambahkan bahwa sebuah negara tak
perlu memiliki infrastruktur data center sendiri untuk bisa mengakses
layanan AWS dengan lancar.
“India dan Taiwan juga tak memiliki infrastruktur (data center
AWS), tapi nyatanya kami bisa sangat berkembang di sana,” kata dia.
Di Indonesia sendiri kewajiban memiliki data center dalam negeri
bagi para penyelenggara layanan online sudah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik.
Namun, akhir tahun lalu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan bahwa tak semua server
perusahaan asing mesti ditempatkan di Indonesia. Hanya yang berkenaan
dengan keamanan dan kepentingan nasional saja yang didorong agar
melakukan hal tersebut.
“Misalnya nggak, ya nggak hagus. Untuk apa ada teknologi cloud computing? Teknologi itu menembus batas negara,” ujar Rudiantara ketika itu.
Editor: Reza Wahyudi
Label:
Teknologi
02.26
Smartphone Layar 4K Siap Meluncur Tahun Depan
Smartphone Layar 4K Siap Meluncur Tahun Depan
Oik Yusuf/ Kompas.com Salah satu unit Galaxy S6 yang diperlihatkan ke tamu acara peluncuran di Barcelona, Spanyol (1/3/2015)
KOMPAS.com - Produsen elektronik Jepang, Sharp baru
saja memperkenalkan teknologi layar smartphone dengan resolusi 4K (atau
empat kali Full HD). Bila sesuai jadwal, layar dengan tampilan super
tajam ini itu akan dipasarkan mulai tahun depan.
Layar 4K IGZO berukuran 5,5 inci yang diproduksi Sharp tersebut memiliki resolusi 3840 x 2160 piksel dengan kerapatan piksel 806 piksel per inci.
Dikutip KompasTekno dari BGR, Senin (13/4/2015), vendor smartphone pertama yang akan mengusung layar resolusi tinggi itu adalah Samsung, dengan perangkatnya, Galaxy S7 yang akan diluncurkan tahun depan.
Selain Samsung, Sharp juga telah membuat layar untuk Apple. iPad Pro adalah salah satu perangkat yang dikabarkan akan mengusung teknologi layar 4K ini. Selain itu, iPhone di masa mendatang juga bisa saja mengusung layar 4K.
Apple sendiri saat ini memiliki teknologi Retina untuk perangkat-perangkatnya. Perusahaan teknologi itu juga mengembangkan layar resolusi 5K untuk perangkat komputer iMac, serta dukungan layar eksternal 4K untuk beberapa model Mac.
Apple juga dirumorkan sedang menggarap iMac dengan resolui layar 8K.
Layar 4K IGZO berukuran 5,5 inci yang diproduksi Sharp tersebut memiliki resolusi 3840 x 2160 piksel dengan kerapatan piksel 806 piksel per inci.
Dikutip KompasTekno dari BGR, Senin (13/4/2015), vendor smartphone pertama yang akan mengusung layar resolusi tinggi itu adalah Samsung, dengan perangkatnya, Galaxy S7 yang akan diluncurkan tahun depan.
Selain Samsung, Sharp juga telah membuat layar untuk Apple. iPad Pro adalah salah satu perangkat yang dikabarkan akan mengusung teknologi layar 4K ini. Selain itu, iPhone di masa mendatang juga bisa saja mengusung layar 4K.
Apple sendiri saat ini memiliki teknologi Retina untuk perangkat-perangkatnya. Perusahaan teknologi itu juga mengembangkan layar resolusi 5K untuk perangkat komputer iMac, serta dukungan layar eksternal 4K untuk beberapa model Mac.
Apple juga dirumorkan sedang menggarap iMac dengan resolui layar 8K.
Label:
Teknologi
02.25
Intel Buat Kamera 3D untuk Ponsel
Intel Buat Kamera 3D untuk Ponsel
PC World Purwarupa Intel RealSense yang dipasang pada smartphone berukuran 6 inci
KOMPAS.com - Intel selama ini telah menghadirkan teknologi kamera 3D di komputer desktop, laptop, tablet hingga drone.
Pengumuman terbarunya kali ini melengkapi peruntukan teknologi bernama
RealSense tersebut, yaitu modul kamera 3D yang bisa dipasang pada ponsel
berukuran 6 inci.
CEO Intel Brian Krzanich baru-baru ini memamerkan teknologi RealSense untuk ponsel dalam ajang Intel Developer Forum (IDF) di Shenzen, Tiongkok. Bentuk modul tersebut mirip dengan modul kamera sebelumnya,namun dalam ukuran yang lebih ringkas dan langsing.
Seperti dikutip KompasTekno dari Engadget, Jumat (10/4/2015), Intel RealSense untuk ponsel dirancang agar panas yang dihasilkannya tetap rendah, juga diklaim punya jangkauan deteksi yang lebih jauh dibanding kamera sebelumnya.
Krzanich sendiri memamerkan modul tersebut di atas panggung dengan cara memasangnya ke dalam sebuah purwarupa ponsel pintar berukuran 6 inci. Sayangnya, eksekutif Intel ini tidak menghidupkan perangkat yang dipakainya itu.
Teknologi Intel RealSense ini akan membantu dalam hal pemindaian tiga dimensi, misalnya mengenali wajah pengguna perangkat. Dalam demo yang berbeda, Krzanich sempat menunjukkan sebuah tablet Windows 10 yang dikembangkan berbasis perangkat pengembangan Skylake lengkap dengan kamera RealSense di dalamnya. Pria ini menggunakan kamera tablet tersebut untuk memindai wajahnya sendiri dan membuka kunci tablet.
Selain memindai wajah, teknologi RealSense yang diterapkan pada drone diklaim bisa membuatnya anti-nabrak. Dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2015, awal tahun ini, Krzanich sempat memamerkan wujud teknologi tersebu dalam drone.
"Aneka drone ini bisa menghindari rintangan. Pada kenyataannya, dunia di sekeliling memang penuh berisi rintangan-rintangan," ujar pria berusia 54 tahun itu ketika berbicara di panggung CES.
Krzanich membuktikan ucapannya dengan cara "menyuruh" salah satu drone untuk melewati sebuah jalur yang dipasangi aneka halangan. Drone berteknologi RealSense pun terlihat terbang dengan cerdas, meliuk, dan berbelok untuk melewati rintangan di sekelilingnya.
Ketika sampai di ujung jalur dengan sebuah pintu tertutup yang tak bisa dilewati, drone sempat berpikir beberapa saat sebelum mengenali bahwa obyek di hadapannya adalah "pintu". Namun drone tidak langsung menerjang pembatas, melainkan menunggu agar pintu dibukakan oleh si empunya drone. Drone pun melenggang masuk setelah pintu tertutup itu dibuka.
CEO Intel Brian Krzanich baru-baru ini memamerkan teknologi RealSense untuk ponsel dalam ajang Intel Developer Forum (IDF) di Shenzen, Tiongkok. Bentuk modul tersebut mirip dengan modul kamera sebelumnya,namun dalam ukuran yang lebih ringkas dan langsing.
Seperti dikutip KompasTekno dari Engadget, Jumat (10/4/2015), Intel RealSense untuk ponsel dirancang agar panas yang dihasilkannya tetap rendah, juga diklaim punya jangkauan deteksi yang lebih jauh dibanding kamera sebelumnya.
Krzanich sendiri memamerkan modul tersebut di atas panggung dengan cara memasangnya ke dalam sebuah purwarupa ponsel pintar berukuran 6 inci. Sayangnya, eksekutif Intel ini tidak menghidupkan perangkat yang dipakainya itu.
Teknologi Intel RealSense ini akan membantu dalam hal pemindaian tiga dimensi, misalnya mengenali wajah pengguna perangkat. Dalam demo yang berbeda, Krzanich sempat menunjukkan sebuah tablet Windows 10 yang dikembangkan berbasis perangkat pengembangan Skylake lengkap dengan kamera RealSense di dalamnya. Pria ini menggunakan kamera tablet tersebut untuk memindai wajahnya sendiri dan membuka kunci tablet.
Selain memindai wajah, teknologi RealSense yang diterapkan pada drone diklaim bisa membuatnya anti-nabrak. Dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2015, awal tahun ini, Krzanich sempat memamerkan wujud teknologi tersebu dalam drone.
"Aneka drone ini bisa menghindari rintangan. Pada kenyataannya, dunia di sekeliling memang penuh berisi rintangan-rintangan," ujar pria berusia 54 tahun itu ketika berbicara di panggung CES.
Krzanich membuktikan ucapannya dengan cara "menyuruh" salah satu drone untuk melewati sebuah jalur yang dipasangi aneka halangan. Drone berteknologi RealSense pun terlihat terbang dengan cerdas, meliuk, dan berbelok untuk melewati rintangan di sekelilingnya.
Ketika sampai di ujung jalur dengan sebuah pintu tertutup yang tak bisa dilewati, drone sempat berpikir beberapa saat sebelum mengenali bahwa obyek di hadapannya adalah "pintu". Namun drone tidak langsung menerjang pembatas, melainkan menunggu agar pintu dibukakan oleh si empunya drone. Drone pun melenggang masuk setelah pintu tertutup itu dibuka.
Label:
Teknologi
02.16
Hanya Semenit, Baterai ini Terisi Penuh
Hanya Semenit, Baterai ini Terisi Penuh
Stanford University/ Nature
Skema baterai aluminium ion bikinan tim peneliti Universitas Stanford
KOMPAS.com - Baterai tipe litihium-ion yang harus
diisi selama berjam-jam dan rawan meledak mungkin akan segera menjadi
bagian dari masa lalu.
Ini karena sekelompok peneliti dari Universitas Standford, AS, telah menciptakan baterai yang tak hanya lebih aman, namun bisa diisi dalam waktu cuma semenit.
Seperti dirangkum KompasTekno dari Daily Mail, Selasa (8/3/2015), baterai yang dimaksud dibuat menggunakan teknologi aluminium ion, di mana anoda dari aluminium digabungkan dengan katoda berbahan grafit dan cairan elektrolit dalam kemasan yang fleksibel.
“Baterai kami tidak akan terbakar, bahkan bila Anda melubanginya dengan sengaja sekalipun,” kata ketua tim peneliti sekaligus profesor kimia di Stanford, Hongjie Dai.
Anggota tim peneliti Ming Gong mengatakan bahwa elektrolit yang digunakan adalah “garam yang berbentuk cair di suhu ruangan” sehingga benar-benar aman.
Dia juga menambahkan bahwa baterai buatan tim peneliti Stanford itu sanggup bertahan selama 7.500 kali siklus pengisian atau 7,5 kali lebih lama dibandingkan baterai lithium ion.
“Kelebihan lain dari baterai aluminium ini adalah fleksibilitas. Anda bisa melipat atau membengkokkannya sehingga membuka kemungkinan untuk dipakai di perangkat elektronik fleksibel. Aluminium juga lebih murah dibandingkan lithium,” lanjut Gong.
Kendati memiliki sejumlah kelebihan dibanding baterai llithium ion konvensional, baterai aluminium ion bikinan tim peneliti Stanford masih harus dikembangkan lebih jauh karena saat ini baru sanggup menghasilkan voltase setengah dari voltase lithium ion.
“Kecuali itu, baterai kami punya semua hal yang bisa diimpikan dari sebuah baterai: elektroda yang murah, keamanan tinggi, pengisian cepat, fleksibel, dan masa hidup lama,” ujar profesor Dai.
Ini karena sekelompok peneliti dari Universitas Standford, AS, telah menciptakan baterai yang tak hanya lebih aman, namun bisa diisi dalam waktu cuma semenit.
Seperti dirangkum KompasTekno dari Daily Mail, Selasa (8/3/2015), baterai yang dimaksud dibuat menggunakan teknologi aluminium ion, di mana anoda dari aluminium digabungkan dengan katoda berbahan grafit dan cairan elektrolit dalam kemasan yang fleksibel.
“Baterai kami tidak akan terbakar, bahkan bila Anda melubanginya dengan sengaja sekalipun,” kata ketua tim peneliti sekaligus profesor kimia di Stanford, Hongjie Dai.
Anggota tim peneliti Ming Gong mengatakan bahwa elektrolit yang digunakan adalah “garam yang berbentuk cair di suhu ruangan” sehingga benar-benar aman.
Dia juga menambahkan bahwa baterai buatan tim peneliti Stanford itu sanggup bertahan selama 7.500 kali siklus pengisian atau 7,5 kali lebih lama dibandingkan baterai lithium ion.
“Kelebihan lain dari baterai aluminium ini adalah fleksibilitas. Anda bisa melipat atau membengkokkannya sehingga membuka kemungkinan untuk dipakai di perangkat elektronik fleksibel. Aluminium juga lebih murah dibandingkan lithium,” lanjut Gong.
Kendati memiliki sejumlah kelebihan dibanding baterai llithium ion konvensional, baterai aluminium ion bikinan tim peneliti Stanford masih harus dikembangkan lebih jauh karena saat ini baru sanggup menghasilkan voltase setengah dari voltase lithium ion.
“Kecuali itu, baterai kami punya semua hal yang bisa diimpikan dari sebuah baterai: elektroda yang murah, keamanan tinggi, pengisian cepat, fleksibel, dan masa hidup lama,” ujar profesor Dai.
Label:
Informasi Organisasi,
Teknologi
02.13
MediaTek Siap Pasok Smartphone Mahal
MediaTek Siap Pasok Smartphone Mahal
GSM Insider
Ilustrasi chip MediaTek
KOMPAS.com - Mediatek yang lebih terkenal sebagai
prosesor pemasok ponsel murah rupanya tak mau tinggal diam menghadapi
gempuran aneka produk chip high-end bikinan Qualcomm dan Samsung.
Seperti dirangkum Kompas Tekno dari GSM Arena, Rabu (1/4/2015), pabrikan asal Taiwan tersebut minggu ini memperkenalkan keluarga chip high-end baru bernama Helio yang digadang-gadang menjadi pesaing seri chip Snapdragon 800 dan Exynos bikinan dua rivalnya itu.
“Helio adalah keluarga prosesor mobile premium yang mengintegrasikan teknologi heterogeneous computing dengan inovasi multimedia tingkat lanjut,” sebut pernyataan yang dirilis oleh MediaTek.
Dengan Helio, citra prosesor MediaTek sebagai otak dari ponsel-ponsel kelas bawah bakal segera terhapus.
Debut keluarga Helio akan dimulai dengan model perdana bernama X10 yang merupakan seri chip 64-bit high-end berbasis delapan core ARM Cortex-A53.
Kecepatan core X10 dipatok di angka 2,2 GHz. Tenaga chip octa-core ini diklaim sangup mewujudkan refresh rate layar sebesar 120 Hz dan video slow motion berkecepatan 480 FPS.
X10 akan diikuti model selanjutnya bernama Helio-P series yang disebut sebagai “premium performance chip”. Helio-P dijadwalkan menyusul pada akhir tahun ini, tapi detil spesifikasinya belum diungkapkan.
Chip Helio diperkirakan bakal mulai digunakan di smartphone sekitar kuartal kedua 2015.
Seperti dirangkum Kompas Tekno dari GSM Arena, Rabu (1/4/2015), pabrikan asal Taiwan tersebut minggu ini memperkenalkan keluarga chip high-end baru bernama Helio yang digadang-gadang menjadi pesaing seri chip Snapdragon 800 dan Exynos bikinan dua rivalnya itu.
“Helio adalah keluarga prosesor mobile premium yang mengintegrasikan teknologi heterogeneous computing dengan inovasi multimedia tingkat lanjut,” sebut pernyataan yang dirilis oleh MediaTek.
Dengan Helio, citra prosesor MediaTek sebagai otak dari ponsel-ponsel kelas bawah bakal segera terhapus.
Debut keluarga Helio akan dimulai dengan model perdana bernama X10 yang merupakan seri chip 64-bit high-end berbasis delapan core ARM Cortex-A53.
Kecepatan core X10 dipatok di angka 2,2 GHz. Tenaga chip octa-core ini diklaim sangup mewujudkan refresh rate layar sebesar 120 Hz dan video slow motion berkecepatan 480 FPS.
X10 akan diikuti model selanjutnya bernama Helio-P series yang disebut sebagai “premium performance chip”. Helio-P dijadwalkan menyusul pada akhir tahun ini, tapi detil spesifikasinya belum diungkapkan.
Chip Helio diperkirakan bakal mulai digunakan di smartphone sekitar kuartal kedua 2015.
Label:
Teknologi
02.12
XL Berhenti Kembangkan Jaringan 2G
XL Berhenti Kembangkan Jaringan 2G
YHW/Kompas.com
CEO baru XL Axiata Dian Siswarini (kanan) bersama CEO XL sebelumnya, Hasnul Suhaimi setelah RUPS di Jakarta, Rabu (1/4/2015).
CEO baru XL Axiata Dian Siswarini (kanan) bersama CEO XL sebelumnya, Hasnul Suhaimi setelah RUPS di Jakarta, Rabu (1/4/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com - XL Axiata memutuskan mulai
menghentikan pengembangan layanan komunikasi berteknologi 2G. Ke
depannya, 2G hanya akan diperbaiki dari sisi kualitas dan kuantitas
layanan saja, namun tidak akan ada BTS baru yang khusus menggunakan
teknologi ini.
"New handset yang masuk banyak smartphone, tapi yang menggunakan 2G masih besar. Pengguna yang hanya memakai 2G only saat ini ada 70 persen," terang CEO XL Axiata Dian Siswarini yang baru saja dilantik hari ini, Rabu (1/4/2015).
"Kalaupun pengguna 2G masih banyak, penggunaan datanya tidak banyak. 2G site yang baru sekarang sih sudah tidak ada. Kita lihat 2G tidak akan di-develop lebih jauh. Hanya perbaikan dari sisi kapasitas dan kualitas. Coverage sudah luas, jadi kita gak akan perluas lagi," imbuhnya.
Teknologi 2G sendiri rata-rata hanya digunakan untuk layanan suara dan SMS. Meski bisa digunakan untuk layanan data, menurut Dian kinerjanya hanya nyaman bila digunakan untuk chatting saja.
Sebagai gantinya, salah satu operator telekomunikasi terbesar Indonesia itu akan fokus pada pengembangan layanan data, terutama melalui teknologi komunikasi 3G dan 4G yang saat ini sudah mulai diterapkan di beberapa kota.
"Core service yaitu voice dan SMS sudah mengalami penurunan, sehingga ke depan mesti difokuskan pada bagaimana meningkatkan layanan data. Selanjutnya kita lihat perkembangan 3G dan 4G, karena penetrasi 4G harus selaras dengan penetrasi handset," terang Dian.
"Tapi 2G akan tetap ada sampai 2020. Kalau BTS baru spesifik untuk 2G tidak," pungkasnya.
Total BTS 2G yang dimiliki XL per 2014 adalah 36.000 unit. Sedangkan BTS 3G sudah ada 16.000 unit.
Mendigitalkan Indonesia
Dalam kesempatan berbeda, saat masih menjabat Deputy CEO XL Axiata, Dian juga sempat mengungkap cita-cita XL untuk mendigitalkan masyarakat Indonesia. Caranya adalah memacu ketersediaan layanan data yang kaya manfaat dan pemerataan internet berkecepatan tinggi.
"Kalau kita bicara mengenai data, enabler utamanya adalah network atau jaringan. Jadi 2015 kita akan selalu me-maintain dan menaikkan kapasitas juga kualitas jaringan kita," ujar Dian saat itu.
Terkait dengan visi itu, XL telah menyiapkan sejumlah rencana. Tiga hal yang jadi pokok dalam rencana tersebut antara lain infrastruktur yang memadai, ragam layanan data sesuai kebutuhan pelanggan, serta memperuas jangkauan layanan berteknologi 4G.
"Tahun ini kami menyediakan capex (belanja modal) sekitar Rp 7 triliun. Berbagai program telah kami siapkan, yang semuanya berorientasi pada upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan sesuai yang dibutuhkan pelanggan," imbuh Dian.
"New handset yang masuk banyak smartphone, tapi yang menggunakan 2G masih besar. Pengguna yang hanya memakai 2G only saat ini ada 70 persen," terang CEO XL Axiata Dian Siswarini yang baru saja dilantik hari ini, Rabu (1/4/2015).
"Kalaupun pengguna 2G masih banyak, penggunaan datanya tidak banyak. 2G site yang baru sekarang sih sudah tidak ada. Kita lihat 2G tidak akan di-develop lebih jauh. Hanya perbaikan dari sisi kapasitas dan kualitas. Coverage sudah luas, jadi kita gak akan perluas lagi," imbuhnya.
Teknologi 2G sendiri rata-rata hanya digunakan untuk layanan suara dan SMS. Meski bisa digunakan untuk layanan data, menurut Dian kinerjanya hanya nyaman bila digunakan untuk chatting saja.
Sebagai gantinya, salah satu operator telekomunikasi terbesar Indonesia itu akan fokus pada pengembangan layanan data, terutama melalui teknologi komunikasi 3G dan 4G yang saat ini sudah mulai diterapkan di beberapa kota.
"Core service yaitu voice dan SMS sudah mengalami penurunan, sehingga ke depan mesti difokuskan pada bagaimana meningkatkan layanan data. Selanjutnya kita lihat perkembangan 3G dan 4G, karena penetrasi 4G harus selaras dengan penetrasi handset," terang Dian.
"Tapi 2G akan tetap ada sampai 2020. Kalau BTS baru spesifik untuk 2G tidak," pungkasnya.
Total BTS 2G yang dimiliki XL per 2014 adalah 36.000 unit. Sedangkan BTS 3G sudah ada 16.000 unit.
Mendigitalkan Indonesia
Dalam kesempatan berbeda, saat masih menjabat Deputy CEO XL Axiata, Dian juga sempat mengungkap cita-cita XL untuk mendigitalkan masyarakat Indonesia. Caranya adalah memacu ketersediaan layanan data yang kaya manfaat dan pemerataan internet berkecepatan tinggi.
"Kalau kita bicara mengenai data, enabler utamanya adalah network atau jaringan. Jadi 2015 kita akan selalu me-maintain dan menaikkan kapasitas juga kualitas jaringan kita," ujar Dian saat itu.
Terkait dengan visi itu, XL telah menyiapkan sejumlah rencana. Tiga hal yang jadi pokok dalam rencana tersebut antara lain infrastruktur yang memadai, ragam layanan data sesuai kebutuhan pelanggan, serta memperuas jangkauan layanan berteknologi 4G.
"Tahun ini kami menyediakan capex (belanja modal) sekitar Rp 7 triliun. Berbagai program telah kami siapkan, yang semuanya berorientasi pada upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan sesuai yang dibutuhkan pelanggan," imbuh Dian.
Editor: Reza Wahyudi
Label:
Teknologi
02.10
KOMPAS.com - Saat ini, kamera iPhone bisa dibilang masuk jajaran kamera smartphone terbaik. Tapi, bukan Apple namanya jika tak terus melakukan improvisasi. Pasalnya, perusahaan berlogo apel tergigit baru saja menerima hak paten untuk teknologi kamera smartphone dari kantor paten dan merek AS (The US Patent and Trademark Office (USPTO).
Dilansir KompasTekno, Rabu (25/3/2015) dari DigitalTrends, paten yang dimaksud adalah fitur "true zoom" dan "light splitter". Paten tersebut dikembangkan dari teknologi kamera Apple yang sekarang sudah tersemat di iPhone 6 Plus, yakni Optical Image Stabilization (OIS).
OIS memungkinkan kamera 6 Plus untuk mereduksi gangguan gambar akibat tangan yang bergerak saat membidik. Selain itu, OIS juga diciptakan untuk menghasilkan gambar yang tetap prima walau kondisi cahaya sedang tak bersahabat.
Nah, paten terbaru untuk duet fitur "true zoom" dan "light splitter" bakal jadi perpaduan sempurna dengan OIS. True zoom memungkinkan pembesaran dan fokus objek yang lebih nyata.
Nantinya, lensa zoom produk Apple bakal punya satu lensa yang bisa digerakkan untuk mengontrol fokus yang lebih jelas. Jika sesuai ekspektasi, kamera ini mampu menjaga fokus objek yang dibidik walau pembesarannya atau focal length diubah oleh pengguna.
Sedangkan untuk light splitter atau pemisah cahaya, dimaksudkan agar hasil foto dapat dilihat dengan tingkat akurasi yang mendekati penglihatan nyata. Jadi, gambar awan, hujan, salju, dan gambar-gambar detil lainnya yang biasanya tak tertangkap jelas di kamera smartphone, kini bisa lebih terlihat.
Berdasarkan informasi pada paten yang telah disetujui, kombinasi kedua fitur ini saling menggantungkan optimalisasinya satu sama lain. Tanpa true zoom yang mumpuni, maka light splitter akan sulit diaplikasikan. Ihwalnya, keduanya bertujuan untuk menyajikan hasil foto mendekati kenyataan asli.
Sekali lagi, paten hanyalah paten. Belum tentu pula Apple bakal merealisasikan paten ini. Tapi, bagaimanapun, jika paten ini diimplementasikan ke iPhone 7 atau 8, bisa jadi di tahun-tahun berikutnya kita tak begitu perlu lagi kamera konvensional seperti DSLR.
Bukti Kamera iPhone Berikutnya Bakal Samai DSLR
Bukti Kamera iPhone Berikutnya Bakal Samai DSLR
DigitalTrends
Paten baru Apple untuk hasil kamera iPhone yang lebih akurat
Paten baru Apple untuk hasil kamera iPhone yang lebih akurat
KOMPAS.com - Saat ini, kamera iPhone bisa dibilang masuk jajaran kamera smartphone terbaik. Tapi, bukan Apple namanya jika tak terus melakukan improvisasi. Pasalnya, perusahaan berlogo apel tergigit baru saja menerima hak paten untuk teknologi kamera smartphone dari kantor paten dan merek AS (The US Patent and Trademark Office (USPTO).
Dilansir KompasTekno, Rabu (25/3/2015) dari DigitalTrends, paten yang dimaksud adalah fitur "true zoom" dan "light splitter". Paten tersebut dikembangkan dari teknologi kamera Apple yang sekarang sudah tersemat di iPhone 6 Plus, yakni Optical Image Stabilization (OIS).
OIS memungkinkan kamera 6 Plus untuk mereduksi gangguan gambar akibat tangan yang bergerak saat membidik. Selain itu, OIS juga diciptakan untuk menghasilkan gambar yang tetap prima walau kondisi cahaya sedang tak bersahabat.
Nah, paten terbaru untuk duet fitur "true zoom" dan "light splitter" bakal jadi perpaduan sempurna dengan OIS. True zoom memungkinkan pembesaran dan fokus objek yang lebih nyata.
Nantinya, lensa zoom produk Apple bakal punya satu lensa yang bisa digerakkan untuk mengontrol fokus yang lebih jelas. Jika sesuai ekspektasi, kamera ini mampu menjaga fokus objek yang dibidik walau pembesarannya atau focal length diubah oleh pengguna.
Sedangkan untuk light splitter atau pemisah cahaya, dimaksudkan agar hasil foto dapat dilihat dengan tingkat akurasi yang mendekati penglihatan nyata. Jadi, gambar awan, hujan, salju, dan gambar-gambar detil lainnya yang biasanya tak tertangkap jelas di kamera smartphone, kini bisa lebih terlihat.
Berdasarkan informasi pada paten yang telah disetujui, kombinasi kedua fitur ini saling menggantungkan optimalisasinya satu sama lain. Tanpa true zoom yang mumpuni, maka light splitter akan sulit diaplikasikan. Ihwalnya, keduanya bertujuan untuk menyajikan hasil foto mendekati kenyataan asli.
Sekali lagi, paten hanyalah paten. Belum tentu pula Apple bakal merealisasikan paten ini. Tapi, bagaimanapun, jika paten ini diimplementasikan ke iPhone 7 atau 8, bisa jadi di tahun-tahun berikutnya kita tak begitu perlu lagi kamera konvensional seperti DSLR.
Label:
Teknologi
02.09
Panas Terjaga, Performa Tetap Kencang
Panas Terjaga, Performa Tetap Kencang
POWER Color memberikan solusi bagi gamers yang ingin bermain game
dengan kualitas grafis tinggi di resolusi high definition (HD). Yakni,
Radeom R9 280X TurboDuo. Kartu grafis tingkat atas itu layak dijadikan
andalan karena dilengkapi dengan memory interface 384 bit, dan memori 3
GB.
Kartu grafis ini dilengkapi dengan dua kipas besar yang disebut
TurboDuo cooling system. Tidak berisik ketika bekerja keras, serta
efisien dalam mendinginkan kartu grafis. Bermain makin nyaman karena
dukungan CGN yang inovatif, serta Mantle yang membuat game makin
kencang.
Melihat Lebih Dekat
KARTU grafis ini punya desain yang khas dan gagah. Makin tangguh
karena dibuat dari bahan metal. Kombinasi tiga pipa penyalur panas
berukuran 8 mm, dan dua kipas besar membuat kartu grafis itu siap untuk
digunakan kapan saja dalam waktu yang lama.
Berkat TurboDuo Cooling technology, bisa menurunkan panas sampai 23
persen. Saat bermain game atau diberi tugas dengan beban maksimal,
temperatur berada di kisaran 65 derajat celcius sampai 70 derajat
celcius. Saat idle, panas yang dikeluarkan sekitar 30 derajat celcius.
Power Color R9 280X TurboDuo cocok dipadukan dengan berbagai monitor.
Sebab, memiliki konektivitas HDMI, DVI, dan dua mini display.
Performa Meyakinkan
HASIL memuaskan terlihat saat diuji dengan Firestrike milik 3DMark.
Skor yang didapat adalah 6232. Hasil itu cukup untuk memainkan banyak
game terbaru dengan seting grafis tinggi. Begitu juga saat dijalankan di
resolusi 1920x1080.
Diberi beban yang lebih berat dengan Firestrike Extreme, skor yang
didapat 2964. Meski terbatas, beberapa game masih bisa dijalankan dengan
baik di resolusi 2560x1440. Saat diberi beban terberat secara simultan,
temperatur kartu grafis di kisaran 70 derajat celcius.
Kartu grafis ini tidak hanya cocok untuk bermain game, tetapi juga
mengedit video. Berdasar hasil uji coba menggunakan Cinebench R15,
mendapat nilai 83.46 FPS. Skor itu menempatkan Power Color R9 280 berada
di urutan teratas bila dibandingkan dengan skor FPS kartu grafis lain
di database Cinebench R15.
Saat diuji dengan Furmark, beban puncak di resolusi 1920x1080 juga
menghasilkan nilai yang tinggi. Hasil rata-ratanya, 49 FPS dengan
detilnya nilai tertinggi 54 FPS, dan terendah 48 FPS.
Bermain Dengan Grafis Tinggi
SPESIFIKASI Power Color R9 280X TurboDuo yang tinggi tentu berbanding
lurus dengan performa. Contohnya, saat bermain game zombie yang
berjudul Dying Light. Game baru itu tergolong rakus karena membutuhkan
kartu grafis kelas tinggi kalau mau memainkan dengan seting grafis
tertinggi.
Tapi, Power Color R9 280X TurboDuo berhasil melewati dengan
menghasilkan 27 FPS sampai 30 FPS. Perbedaan itu muncul karena
bergantung pada kondisi level yang sedang dilewati. Ketika banyak zombie
yang berkumpul, FPS yang dihasilkan lebih rendah daripada saat sedikit
zombie.
Game berat lainnya, yakni Far Cry 4 juga mampu dijalankan dengan
baik. Bahkan, saat terjadi baku tembak dan banyak musuh dalam satu
frame, FPS yang diperoleh masih tinggi. Setidaknya, rata-rata skor yang
diperoleh adalah 67 FPS. Nilai setinggi itu tentu tidak meninggalkan
masalah seperti lagging saat bermain.
Hasil yang tidak jauh berbeda muncul saat memainkan petualangan Lara
Croft dalam Tomb Raider. Bermain dengan setting grafis tertinggi,
mengaktifkan fitur TreesFX, bukan hambatan untuk menghasilkan grafis
smooth. Dari pengujian internal benchmark Tomb Raider, mendapatkan skor
60 FPS.
Kalau game-game berat bisa menghasilkan FPS yang tinggi, tentu hasil
lebih baik lagi saat bermain game yang spesifikasinya lebih rendah.
(Adv)
Editor: advertorial
Label:
Teknologi
02.07
Dengan bisnis yang harus terus berkembang dan dapat mengikuti cara kerja yang fleksibel, banyak perusahaan yang mau menerima dan menggunakan perbedaan perangkat guna memenuhi kebutuhan para pekerjanya, mulai dari eksekutif, tim sales, hingga pekerja lainnya.
Standarisasi Perusahaan Semakin Penting
Mengapa Standarisasi Perusahaan Semakin Penting di Era Mobilitas
-
David Bennett, VP of WW Commercial Sales, AMD
Dengan bisnis yang harus terus berkembang dan dapat mengikuti cara kerja yang fleksibel, banyak perusahaan yang mau menerima dan menggunakan perbedaan perangkat guna memenuhi kebutuhan para pekerjanya, mulai dari eksekutif, tim sales, hingga pekerja lainnya.
Hal ini menimbulkan beberapa tantangan bagi para profesional IT.
Beberapa jenis perangkat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna,
namun sulit untuk dapat menyajikan kinerja tinggi dengan harga yang
terjangkau. Hal ini biasanya terjadi pada perangkat tertentu dengan
harga tinggi. Dalam rangka menyederhanakan pekerjaan tim IT serta
meningkatkan efisiensi, para profesional IT harus membuat standarisasi.
Ada kesalahan persepsi dimana organisasi besar memiliki sumber daya
yang tak terbatas, namun pada kenyataannya mereka mencari value yang
sama seperti yang lainnya. The Dr Pepper Snapple Group
menghadapi tantangan ini dengan jumlah para pekerja yang banyak dan
kemampuan yang berbeda-beda. Insinyur membutuhkan perangkat berkinerja
tinggi, eksekutif membutuhkan perangkat ringan dan mudah dibawa
bepergian. Sebagai tambahan, tim sales membutuhkan perangkat dengan
kinerja mumpuni untuk menyampaikan materi presentasi secara efektif
dengan daya tahan tinggi untuk menunjang jadwal super padat.
Ketika mencari notebook untuk dijadikan standarisasi di sebuah
perusahaan, banyak faktor yang perlu diperhitungkan. Yang pertama dan
paling penting, pengguna mencari notebook yang ringan, powerful, dan
memiliki daya tahan baik untuk mendukung cara kerja yang fleksibel baik
di rumah, di luar kantor, dan di kantor. Para pekerja back-office juga
penting bagi departemen IT, sistem administrator dapat menggunakan cukup
satu software saja untuk beberapa laptop. Dr Pepper Snapple Group
menawarkan solusi HP EliteBook 745, yang bisa memenuhi kebutuhan enam
sistem PC menjadi hanya tiga sistem saja. Prosesor AMD Accelerated
Processing Unit (APU) dengan grafis AMD Radeon™ dapat hasilkan kinerja
tinggi bagi seluruh pekerja di perusahaan.
Accelerated Processing Unit (APU) dengan kinerja tinggi, seperti AMD
PRO A-Series, membantu meningkatkan produktivitas bukan hanya
menyediakan kebutuhan para pekerja, tapi juga menawarkan cara bekerja
baru yang inovatif. Saat memilih notebook sebagai standarisasi,
setidaknya pengguna dapat menjalankan banyak aplikasi, mengolah dokumen,
melakukan konferensi video, dan berselancar internet dalam waktu
bersamaan tanpa mengalami lemot. Menawarkan prosesor dengan teknologi
HSA sangatlah efektif, dimana bisa memaksimalkan kinerja notebook dengan
mengaktifkan prioritas mana beban kerja yang harus dikerjakan oleh GPU
(parallel processing) dan mana yang harus dikerjakan oleh CPU (serial
processing).
Secara krusial, membuat standarisasi merupakan sebuah peluang besar
untuk meningkatkan kualitas bekerja bagi para pekerja sekaligus sebagai
opsi untuk meningkatkan mobilitas kerja. Dengan memilih notebook yang
tepat untuk kebutuhan bisnis, para pekerja departemen IT memiliki lebih
sedikit hal yang perlu diperhatikan. Sebagai hasil dari standarisasi,
departemen IT memiliki infrastruktur yang lebih simple guna mendukung
dan mengurangi masalah dengan menghasilkan efisiensi biaya bagi
manajemen dan membuat para pelanggan menjadi lebih senang. (Adv)
Editor: advertorial
Label:
Teknologi
02.05
Pendiri Microsoft Bill Gates sedang minum air hasil olahan kotoran manusia.
Manusia Digantikan Robot
Ini Kata Bill Gates Soal Manusia Digantikan Robot
Pendiri Microsoft Bill Gates sedang minum air hasil olahan kotoran manusia.
KOMPAS.com - Robot yang menggantikan segala aspek kerja
manusia, selama ini hanya sebuah cerita dari film fiksi ilmiah. Namun,
hal itu bukan tak mungkin menjadi kenyataan.
Founder Microsoft Bill Gates khawatir hal tersebut akan jadi kenyataan suatu saat nanti. Pemicunya adalah tingkat kecerdasan buatan pada robot yang berkembang semakin pintar.
Pria yang dikenal dermawan itu sempat mengutarakan kekhawatiran terkait kecerdasan buatan pada robot melalui forum online Reddit.
"Saya termasuk orang yang khawatir pada Super Intelligence," ujarnya dalam sesi Ask Me Anything, seperti dikutip KompasTekno dari Recode, Selasa (24/3/2015).
"Pada awalnya, mesin akan melakukan banyak pekerjaan untuk kita dan (mesin itu) tidak harus super cerdas. Hal itu bisa jadi positif jika kita bisa mengaturnya dengan baik. Beberapa dekade setelah masa itu, kecerdasan buatan tersebut akan meningkat dan sudah cukup kuat untuk kita khawatirkan," kata Gates.
Dalam kesempatan berbeda, Gates juga mengungkap kekhawatirannya terhadap robot pada Recode. Menurut pria kelahiran Seattle ini ada dua model ancaman berbeda terkait kecerdasan buatan.
Skenario pertama yang ditakutkan Gates adalah penggantian tenaga kerja. Jika manusia sudah bisa digantikan sepenuhnya oleh mesin, maka pemilik modal tak perlu lagi mempekerjakan karyawan, dan ini bisa berarti tingkat kekayaan yang semakin timpang.
Pola semacam itu, misalnya, bisa dilihat dalam skala yang berbeda di Silicon Valley. Beberapa perusahaan rintisan digital menghasilkan uang banyak tanpa mempekerjakan banyak orang.
Namun yang dipermasalahkan Gates adalah soal kecepatannya. Perkembangan yang terlalu cepat artinya sebagian masyarakat mungkin belum siap menghadapinya.
Skenario kedua, adalah munculnya kecerdasan buatan yang jauh lebih cerdas dari manusia. Skenario ini tentunya mengandaikan bahwa jika kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, apa peranan manusia kemudian?
Dalam hal inilah Gates ingin berbincang dengan Elon Musk dan beberapa orang lain yang diketahuinya memiliki kekhawatiran yang sama dan telah mengalirkan dana mereka untuk mengatasinya. (Siapa Elon Musk? Baca di: Elon Musk, Sosok "Iron Man" di Dunia Nyata )
Founder Microsoft Bill Gates khawatir hal tersebut akan jadi kenyataan suatu saat nanti. Pemicunya adalah tingkat kecerdasan buatan pada robot yang berkembang semakin pintar.
Pria yang dikenal dermawan itu sempat mengutarakan kekhawatiran terkait kecerdasan buatan pada robot melalui forum online Reddit.
"Saya termasuk orang yang khawatir pada Super Intelligence," ujarnya dalam sesi Ask Me Anything, seperti dikutip KompasTekno dari Recode, Selasa (24/3/2015).
"Pada awalnya, mesin akan melakukan banyak pekerjaan untuk kita dan (mesin itu) tidak harus super cerdas. Hal itu bisa jadi positif jika kita bisa mengaturnya dengan baik. Beberapa dekade setelah masa itu, kecerdasan buatan tersebut akan meningkat dan sudah cukup kuat untuk kita khawatirkan," kata Gates.
Dalam kesempatan berbeda, Gates juga mengungkap kekhawatirannya terhadap robot pada Recode. Menurut pria kelahiran Seattle ini ada dua model ancaman berbeda terkait kecerdasan buatan.
Skenario pertama yang ditakutkan Gates adalah penggantian tenaga kerja. Jika manusia sudah bisa digantikan sepenuhnya oleh mesin, maka pemilik modal tak perlu lagi mempekerjakan karyawan, dan ini bisa berarti tingkat kekayaan yang semakin timpang.
Pola semacam itu, misalnya, bisa dilihat dalam skala yang berbeda di Silicon Valley. Beberapa perusahaan rintisan digital menghasilkan uang banyak tanpa mempekerjakan banyak orang.
Namun yang dipermasalahkan Gates adalah soal kecepatannya. Perkembangan yang terlalu cepat artinya sebagian masyarakat mungkin belum siap menghadapinya.
Skenario kedua, adalah munculnya kecerdasan buatan yang jauh lebih cerdas dari manusia. Skenario ini tentunya mengandaikan bahwa jika kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia, apa peranan manusia kemudian?
Dalam hal inilah Gates ingin berbincang dengan Elon Musk dan beberapa orang lain yang diketahuinya memiliki kekhawatiran yang sama dan telah mengalirkan dana mereka untuk mengatasinya. (Siapa Elon Musk? Baca di: Elon Musk, Sosok "Iron Man" di Dunia Nyata )
Label:
Teknologi